Peran anak muda wujudkan SDGs

 

Membahas Peran Anak Muda wujudkan SDGs.



Sebelum membahas peran anak muda untuk mewujudkannya. Mari kita cari tahu. Apasih yang dimaksud SDGs (Sustainable Development Goals)?


SDGs (Sustainable Development Goals) yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Pembangunan berkelanjutan ini mencakup 17 tujuan dan 169 target yang akan dicapai sekitar tahun 2030. 


Sebenarnya sebelum adanya SDGs muncul MDGs (Millennium Development Goals). pada UN Summit on MDGs 2010 telah merumuskan agenda pembangunan dunia pasca 2015. Hal ini diperkuat dengan disepakatinya dokumen “The Future We Want” dalam UN Conference on Sustainable 2012. Kedua hal ini menjadi pendorong utama penyusunan agenda pembangunan pasca 2015 yang disepakati dalam Sidang Umum PBB pada September 2015, yaitu Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs (Sustainable Development Goals). TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan. Menjaga berkelanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.


Berikut ini beberapa agenda MGDs yang belum tercapaiakan dilanjutkan dalam pelaksanaan pencapaian SDGs hingga tahun 2030. SDGs merupakan penyempurnaan MDGs karena:


1. SDGs lebih komprehensif, disusun dengan melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju dan berkembang.

2. Memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju juga sumber dari swasta.

3. Menekankan pada hak asasi manusia agar diskriminasi tidak terjadi dalam penanggulangan kemiskinan dalam segala dimensinya.

4. Inklusif, secara spesifik menyasar kepada kelompok rentan (No one left behind).

5. Pelibatan seluruh pemangku kepentingan: pemerintah dan parlemen, filantropi dan pelaku usaha, pakar dan akademisi, serta organisasi kemasyarakatan dan media.

6. MDGs hanya menargetkan pengurangan “setengah” sedangkan SDGs menargetkan untuk menuntaskan seluruh tujuan (Zero Goals).

7. SDGs tidak hanya memuat Tujuan tapi juga Sarana Pelaksanaan (Means of Implementation).

Generasi muda memiliki peran penting dalam mewujudkan SDGs terutama di Indonesia. Dalam sejarah, peran pemuda telah terbukti “reputasi” nya dalam pergerakan besar dan menjadi salah satu kunci dalam pergerakan besar dan menjadi salah satu kunci dalam terbentuknya negara Indonesia yaitu pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Di era saat ini, pemuda adalah kekuatan ekonomi, dan semangat pemuda menjadi tulang punggung dalam pembentukan suatu negara. Populasi dengan status pemuda saat ini akan mendominasi populasi dengan imbalan demografi mencapai puncaknya pada 2030 hingga 2040. Di Indonesia, jumlah penduduk usia kerja (15 sampai 60 tahun) menurut data terakhir Badan Pusat  Statistik (BPS) mencapai 70 % dari total jumlah penduduk. Tentunya hal ini menjadi alasan yang kuat bahwa anak muda juga merupakan kunci untuk berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.


 


Gerakan pemuda dalam memanfaatkan kesempatan yang muncul untuk mengajukan ekonomi daerah.


  2021, tepatnya pada tanggal 26 November, para pemuda Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah mengadakan rapat besar-besaran terkait dengan adanya Circuit Mandalika. Topik utama dalam rapat tersebut adalah bagaimana agar para warga lokal dapat meraup keuntungan engan usaha sendiri dan memperbaiki ekonomi warga. 


Dalam rapat tersebut, tercapai sebuah kesepakatan bahwa hal pertama yang perlu di terapkan adalah untuk saling bekerja sama, mengendalikan pasar-pasar agar tidak ditempati oleh mayoritas orang luar, membuat beberapa program seperti pertunjukan wayang setiap hari minggu dimana nantinya akan diperankan oleh dalang- dalang yang sudah lama menganggur, memberi usaha usaha kecil seperti berjualan gelang atau baju bagi remaja yang tidak bisa membaca dan memberikannya pendidikan setiap beberapa kali seminggu dan terbukti, setahun kemudian hasilnya dapat terlihat. 


Para pemuda yang awalnya hanya bertani dan menganggur mendapat pekerjaan yang layak serta penghasilan yang lumayan untuk menghidupi mereka. Hasil kerja sama dan kepedulian terhadap daerah sendiri membuatnya tidak kalah dengan para pengusaha pengusaha asing yang datang.


Gerakan SDGs seharusnya dapat dikembangkan di seluruh desa-desa yang terpelosok, jika pemuda daerah sana tidak mampu. Maka itu kewajiban kita sebagai pelopor PBB memantau bagaimana kondisi daerah kita sendiri perlu diadakan survei di tiap-tiap pelosok agar dapat mengevaluasi keuntungandan kekurangan daerah pelosok.


memanfaatkanya terhadap kemajuan contohnya seperti para pemuda desa rambutan. Mereka tak hanya memandang dengan takjub perkembangan yang dialami oleh daerahnya melainkan juga memanfaatkan dan merealisasikan hasil pemikiranya. Sehingga terbentuknya bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan. Menjaga berkelanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Komentar